Senin, 05 Desember 2016

Perjalanan ke Gunung Semeru, Puncak Mahameru 3676 mdpl



Catatan Perjalanan….
Menggapai Puncak Mahameru 3676 mdpl
Puji syukur kepada Tuhan atas penyertaanNya, sehingga kita yang tergabung dalam Penggiat Alam Bebas Sulteng dapat menginjakan kaki di Puncak Mahameru 3676 mdpl Gunung Semeru….
Oleh:Amar Sakti
Rehat di Puncak Mahameru
Ide untuk menginjakan kaki di Gunung Semeru, tepatnya di puncak Mahameru 3676 mdpl, awalnya diutarakan salah seorang teman pada tahun 2015, yang kebetulan pada waktu itu, ia baru selesai melakukan pendakian ke Gunung Rinjani dalam rangkaian mengikuti kegiatan 200 tahun Gunung Tambora menyapa dunia di NTB.
Ide sekaligus ajakan untuk mendaki Gunung Semeru itu pun langsung diiyakan oleh beberapa teman yang kebetulan memang tergabung dalam satu lembaga pecinta alam. Maka mulailah dilakukan diskusi-diskusi ringan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Lalu akhirnya diputuskan, pendakian dilakukan bertepatan dengan moment 17 Agustus 2016 atau di kalangan pendaki dikenal dengan acara 17an (baca; tujuhbelasan). Kemudian dalam setiap pertemuan tak resmi di warkop, yang selalu menjadi topik pembahasan adalah mengenai Gunung Semeru, setiap orang mengutarakan informasi tentang Semeru yang diperolehnya baik dari teman maupun referensi dari Om Goggle.
Setelah melakukan beberapa persiapan mulai dari meteri hingga fisik, selama kurang lebih 8 bulan, akhirnya pada 13 Agustus 2016, tim yang diberi nama Penggiat Alam Bebas Sulteng memilih tanggal tersebut untuk memulai perjalanan atau berangkat ke Gunung Semeru.
Tim yang berjumlah 11 orang (10 dari Palu ditambah seorang wanita dari Kalimantan), memulai perjalanan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri menuju Bandara Juanda Surabaya Sabtu 13/8/2016) sekira pukul 06.00 wita.
Ranu Kombolo
Tiba di Bandara Juanda sekira pukul 09.30, perjalanan kemudian dilanjutkan ke Desa Tumpang, Kabupatan Malang menggunakan minibus berkapasitas sekitar 18 penumpang, dengan biaya sebesar Rp150.000 per orang.
Secara waktu normal lama perjalanan ke Tumpang hanya sekitar 2-3 jam, namun karena dalam perjalanan kita banyak berhenti untuk membeli keperluan logistik tambahan serta bahan bakar memasak berupa tabung gas dan spritus, yang memang tidak  bisa dibawa dari Palu karena ada larangan dari pihak bandara, maka perjalanan ke Tumpang kita tempuh hingga 4-5 jam.
Di Tumpang, tim langsung diturunkan di tempat atau agen yang memang khusus menyediakan jasa Home stay dan transportasi Jeep bernama Hamur Nawak yang beralamat Jalan Puntadewa 60 Tumpang-Malang. Walaupun menuju Desa Ranupane dapat ditempuh dengan kendaraan lainnya, namun disarankan untuk menggunakan Jeep, mengingat medan yang cukup berat dan kebanyakan menanjak.
Karena hari sudah mulai gelap (magrib), maka tim memutuskan untuk makan malam di Desa Tumpang sebelum berangkat menuju Desa Ranupane. Perjalanan ke Ranupane ditempuh dalam waktu 2-3 jam. Saat menuju Ranupane,teman-teman juga sebaiknya menggunakan jaket dingin karena suhu di wilayah pegunungan menuju Desa Ranupane sangatlah dingin.
Tim tiba di Ranupane  sekira pukul 21.00, dan diputuskan menginap, ditempat itu tim mendapat sambutan hangat dari beberapa anggota Gimbal Alas Indonesia, kita diberi satu ruangan di sekretariat Gimbal Alas Indonesia untuk beristirahat. Keesokan harinya, Minggu (14/8//2016), ketua tim dan beberapa anggota diwajibkan mengikuti briefing, terutama pendaki yang baru pertama kali ke Semeru, untuk mendapatkan informasi mengenai prosedur dan aturan saat pendakian, disarankan untuk menanyakan langsung situasi, cuaca dan kondisi terakhir di gunung tersebut.

Ranu Kombolo
Oro-oro Ombo



Kemudian dilanjutkan, dengan mengurus administrasi izin masuk ke pihak Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Setelah selesai mengurus berbagai macam adminitrasi, sekira pukul 13.00 wita. Tim melakukan pendakian menuju Ranu Kumbolo, dengan waktu tempuh sekira 5-6 jam, melalui rute Ranupane-Pos I-Watu Rejeng-Pos II-Pos III dan Ranu Kumbolo.
Perjalanan dilanjutkan menuju Kalimati pada Senin (15/8/2016), waktu tempuh sampai ke Kalimati sekira 4-5 jam, dengan rute Ranu Kumbolo-Tanjakan Cinta-Oro2 Ombo-Cemoro Kandang- Jambangan dan Kalimati.
Tim tiba di Kalimati sekira pukul 18.30 WIB, sesuai rencana awal, tim akan melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru pada pukul 00.00 atau Selasa (16/8/2016) dini hari, namun karena cuaca pada saat itu hujan ditambah lagi kondisi fisik teman-teman yang menurun, maka diputuskan untuk beristirahat, dan berencana melakukan Summit ke Mahameru pada Rabu (17/8/2016) dini hari.
Vandalisme di Plang Kalimati
Dengan kondisi fisik masing-masing anggota tim yang mulai stabil, setelah beristirahat seharian, maka pada pukul 23.00 WIB, tim sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju puncak Mahameru. Sesuai jadwal, tim akan memulai perjalanan ke puncak pada pukul 00.00 WIB, namun karena ada miss komunikasi dengan petugas (relawan) TNBTS di Kalimati, yang melakukan pelarangan pendakian ke puncak pada hari itu, maka tim baru dapat melanjutkan perjalanan menuju puncak pada pukul 01.00 WIB, itupun dengan konsekuensi tim harus di blacklist, dan salah seorang relawan menyatakan, sanksi yang diberikan adalah larangan untuk mendaki lagi ke Semeru, dan menurut relawan tersebut pemberlakuan blacklist merupakan ketentuan dari pihak TNBTS, dengan menahan kartu identitas (KTP) ketua tim dan boleh diambil setelah turun.
Akhirnya dengan  susah payah menempuh medan hutan dan jalur berpasir, akhirnya satu persatu tim yang terdiri dari (Rifno Suade , Amar Sakti, Rifan Mengkido, Lucky Pairunan, Deddy Tolidunde, Romy, Alvin Linggarajo,Didi Mondjompi, Monita Turang, Nadine Kabi, dan Wulan Trivo, berhasil menginjakan kaki di puncak Mahameru, yang menurut legenda adalah puncak abadi para dewa sekira pukul 07.00 WIB.
Kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman di Gimbal Alas Indonesia, mas  Teguh Prie Jatmono, mas Trianko (slank), Surya Harun,
Rendy Djamorante, Alin (Moms Zio), Butet, dan seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, atas dukungan yang telah diberikan. JAGA KELESTARIAN ALAM INDONESIA..!!
Puncak Mahameru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar